Jumat, 11 Mei 2012

Rahasia di Kentut Kanguru


Ilmuwan kadang kala mempertanyakan hal-hal yang mungkin tak dipertanyakan oleh orang pada umumnya.

Salah satu contohnya adalah soal kentut kanguru. Ada ilmuwan yang bertanya-tanya apakah kentut kanguru juga mengandung metana seperti kentut hewan lainnya.

Lalu, apa relevansinya meneliti masalah ini? Kaitannya dengan sapi. Kenapa bisa demikian?

Sapi dan hewan memamah biak lainnya diketahui memproduksi gas buang yang mengandung metana, salah satu gas rumah kaca. Makin berkembangnya peternakan sapi, gas rumah kaca makin besar dan bisa mengkhawatirkan.

Ilmuwan menaruh perhatian sebab gas rumah kaca berkontribusi pada pemanasan global.

Beberapa ilmuwan punya pendapat bahwa kentut kanguru mungkin mengandung sedikit atau bahkan nol metana.

Kalau benar, sebagian pakar merekomendasikan perubahan pola konsumsi daging sapi ke daging hewan yang memproduksi sedikit atau nol metana, misalnya kanguru, kalau terbukti.

Beberapa yang lain berasumsi kalau-kalau ada bakteri pada perut kanguru yang menyimpan rahasia sehingga dapat dipakai untuk membuat sapi "bebas metana".

Namun, hasil penelitian menunjukkan bahwa kentut golongan kanguru juga mengandung metana.

Untuk menemukannya, ilmuwan meneliti walabi (salah satu hewan dalam golongan kanguru yang berukuran lebih kecil) di kebun binatang Kopenhagen. Mereka mengukur gas yang diproduksi walabi.

Hasil riset yang diproduksi di Journal of Animal Science menunjukkan bahwa walabi jelas-jelas memproduksi metana. Dengan pola makan yang sama dengan sapi, walabi memproduksi sepertiga jumlah metana dari yang diproduksi sapi.

Memang membuktikan bahwa walabi dan secara umum kanguru tidak menyebabkan polusi sebesar sapi, tetapi apakah lantas kanguru bisa menyelesaikan masalah pemanasan global? Rasanya tidak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar